Singgah di Pulau Dunia - thoriqaziz.com

thoriqaziz.com

Do your hobby

Singgah di Pulau Dunia

Share This
Pelajaran sekaligus pengingat yang ‘menarik’ di Jumat yang berkah ini (dikutip dari Khotbah Sholat Jumat).
“Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?” (Surah A-An’am:32)
kapalHidup ini ibarat perjalanan panjang sebuah kapal yang berlayar menuju Sang Illahi. Di tengah perjalanan, sang nahkota melihat sebuah pulau kecil yang sangat indah nan mempesona. Akhirnya, sang nahkoda pun mengumumkan kepada seluruh penumpang kapal bahwa kapal ini akan singgah sementara di pulau kecil tersebut. Pulau kecil ini bernama Pulau Dunia.

Ketika sampai di Pulau Dunia, sang nahkoda langsung berpesan, “Silahkan kalian turun ke pulau ini dan ambil bekal ‘secukupnya’ untuk kita bawa kepada Sang Illahi nantinya. Dan ingat, ketika saya nanti memanggil kalian untuk kembali, kalian harus kembali ke kapal, karena perjalanan akan dilanjutkan kembali”. Seluruh penumpang pun turun secara perlahan dan membentuk 3 buah kelompok.
Kelompok pertama, adalah kelompok yang jumlahnya paling sedikit diantara 2 kelompok lainnya. Mereka yang termasuk kelompok ini turun ke pulau tersebut dengan waktu yang sangat sebentar. Karena mereka hanya mengambil bekal secukupnya dan segera kembali ke kapal. Mereka sangat tidak sabar untuk bertemu Sang Illahi. Untuk itulah mereka memutuskan sebentar saja singgahnya dan ingin sekali segera melanjutkan perjalanan yang padahal belum ada komando dari nahkoda untuk kembali.
Kelompok kedua. Kelompok ini jumlahnya lebih banyak dibandingkan kelompok pertama. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini sangat bersemangat untuk mengambil ‘manfaat’ dari pulau ini. Mereka rajin bekerja dan berusaha mengumpulkan bekal sebanyak mungkin dengan tetap siaga menunggu komando sang nahkoda. Mereka bekerja dengan jujur dan bersungguh-sungguh dalam mengumpulkan bekal. Mereka tidak ingin terburu-buru kembali ke kapal dan ingin lebih lama di pulau tersebut. Karena mereka merasa bahwa bekal yang bakal dibawa masih kurang dan kurang untuk dihadapkan Sang Illahi. Untuk itulah mereka ingin bekerja dan bekerja sehingga bekal yang terkumpul nanti benar-benar cukup untuk dihadapkan Sang Illahi.
Kelompok ketiga, adalah kelompok yang jumlahnya paling banyak diantara kelompok-kelompok sebelumnya. Mereka turun langsung berebut berbagai macam hal yang ada disitu. Tujuan mereka hanya satu, yaitu mengumpulkan bekal sebanyak mungkin tanpa memperdulikan penumpang yang lain. Mereka menghalalkan segala macam cara demi menggapai tujuan tersebut. Dan kesibukan mereka akan ‘tendang sana tendang sini’ ini tanpa mereka sadari telah membuat mereka lupa untuk mendengarkan komando dari sang nahkota. Hingga akhirnya mereka pun tertinggal kapal.
Dari cerita di atas ada beberapa hal yang ingin disampaikan. Kelompok pertama disini adalah mereka orang-orang yang tidak terlalu peduli dengan kehidupan dunia dan ingin segera menuju kehidupan akhirat. Sedangkan kelompok kedua adalah orang-orang yang seimbang antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Mereka sibuk memanfaatkan kehidupan di dunia sebagai ladang beramal untuk kehidupan akhirat nantinya. Dan terakhir, kelompok yang ketiga adalah mereka orang-orang yang terlalu sibuk dengan urusan dunia, terlena dengan gemerlap keindahan dan pesona dunia, hingga sampai-sampai kehidupan dunia itu telah melalaikan mereka akan kehidupan akhirat.
Semoga bermanfaat. Smile

No comments:

Post a Comment

Pages